Keindahan Wisata Religi Makam Kaliyetno Kabupaten Kudus


 Juru Kunci Makam Kaliyetno (baju hijau)


Destinasi wisata religi di Kabupaten Kudus ternyata banyak sekali. Bukan hanya Makam Sunan Kudus dan Makam Sunan Muria. Masih banyak tempat-tempat wisata religi makam sunan atau wali atau orang suci yang dapat dikunjungi di kabupatan Kudus. Salah satunya yang belum terlalu terkenal yaitu Makam Sunan Kaliyetno yang berada di kawasan lereng gunung muria, tepatnya desa Ternadi kecamatan Dawe Kabupaten Kudus.

 

Wisata religi makam Sunan Kaliyetno ini berada di sebelah barat lereng gunung Muria. Jaraknya sekitar 7 km dari makam Sunan Muria. Namun sejatinya makan Sunan Kaliyetno ini bukanlah makam, tapi petilasan. Yaitu petilasan Kanjeng Sunan Kalijaga. Menurut penuturan juru makan Kaliyetno, Suparlan, Sunan Kaliyetno hidup pada zaman sunan Bonang. Suatu ketika, ada seorang brandal atau perampok yang bernama Loka Jaya. Ia bertemu dengan Sunan Bonang, Loka Jaya hendak merampok Sunan Bonang namun tidak berhasil.

 

Tempat wisata religi makam wali memang mempunyai banyak cerita menarik dari para wali. Sebagaimana cerita Sunan Bonang dan muridnya ini. Sunan Bonang lalu menunjuk ke pohon jati dan pohon jati itu berubah menjadi emas. Loka Jaya pun terheran – heran dan akhirnya ia tunduk kepada Sunan Bonang. Loka Jaya akhirnya memohon kepada Sunan Bonang untuk dijadikan muridnya. Untuk menjadi murid Sunan Bonang tidaklah  mudah. Sunan Bonang memberikan syarat kepada Loka Jaya agar menjaga tongkat atau pusaka di sungai daerah Bonang. Setelah satu tahun berlalu Sunan Bonang kembali ke sungai tempat ia meninggalkan tongkat atau pusakanya itu. Dan ternyata Loka Jaya masih setia menunggui tongkat gurunya itu.

 

Selanjutnya Sunan Bonang menyuruh Loka Jaya untuk melanjutkan perjalanan ke arah utara. Sampailah Loka Jaya di desa Ternadi. Di sana Loka Jaya diperintah untuk menjaga tongkat atau pusaka Sunan Bonang. Tepatnya di sungai Ternadi selama 3 tahun. Tidak hanya itu Sunan Bonang pun memerintahkan kepada Loka Jaya untuk melanjutkan perjalanannya ke Demak. Setelah sampai di Demak Loka Jaya diangkat menjadi sunan dengan sebutan Sunan Kalijaga. Tempat menunggunya Loka Jaya itulah akhirnya menjadi wisata religi makam Sunan Kalinyetno yang jaraknya tidak jauh dari makam Sunan Muria.

 

Peninggalan pertapaan Loka Jaya yang ada di Ternadi dinamakan Kaliyetno. Kali artinya sungai, sementara Yetno artinya maiyite kono Maksudnya adalah tempat peninggalan pertapaan Loka Jaya dan ada sebuah makam yang merupakan petilasan Sunan Kalijaga ( Loka Jaya ) artinya bukan makam sebenarnya. Dan saat ini menjadi salah satu wisata religi makam wali yang ada di Kabupaten Kudus. Letaknya pun stategis karena tidak jauh dari makam Sunan Muria.  

 

Wisata religi Makam Sunan Kaliyetno sering dikunjungi oleh masyarakat. Dilihat dari keramaiannya memang tidak seramai sepert makam Sunan Muria. Makam Sunan Kaliyetno ramai saat tanggal 10 Dzulhijjah. Warga sekitar memperingati haul atau pengajian di makam Kaliyetno dan pada hari jum’at kliwon makam kaliyetno juga banyak dikunjungi oleh masyarakat Ternadi maupun masyarakat dari luar desa Ternadi.

 

Seiring perkembangan zaman, wisata religi makam Kaliyetno kini menjadi tempat wisata yang cukup ramai. Tidak kalah dengan makam walisongo seperti makam Sunan Kudus dan makam Sunan Muria. Selain makam Sunan Kaliyetno untuk berziarah, masyarakat juga bisa menikmati banyak pemandangan pegunungan yang indah. Ada wisata Air Terjun yang indah dengan airnya yang jernih. Ada juga Gardu Pandang atau Bukit Cawangan. Di sini kita bisa menyaksikan panorama perbukitan dan jurang yang menawan. Kita bisa menikmatinya dari atas. Ada pula Batu Payung. Sebuah batu besar yang berbentuk payung. Batu Payung ini bukan buatan manusia. Tapi alami terbentuk oleh fenomena alam. Di sekitarnya terdapat pohon-pohon besar yang sangat rindang.  Dan masih ada banyak lagi tempat wisata di sekitar Bukit Ternadi yang bisa dinikmati bersama keluarga.

 


Para pengunjung tempat wisata bukit Ternadi benar-benar bisa menikmati suasana pegunungan yang indah dan menawan. Mulai dari bawah, pengunjung akan menikmati wisata religi makam sunan Kaliyetno dan masjid yang di sekitarnya terdapat warung – warung untuk istirahat seperti minum kopi atau yang lainnya. Setelah istirahat mereka dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor atau jalan kaki. Untuk wisata pertama kita dapat mengunjungi wisata air terjun dan setelah puas melihat air terjun kita bisa melanjutkan perjalan. Perjalanan wisata yang tidak akan membosankan karena terdapat kebun – kebun kopi yang sedap dipandang sepanjang jalan. Makam Sunan Kaliyetno ini pun layak untuk menjadi pilihan rute ziarah walisongo.

 

Selanjutnya sampailah kita di wisata Gardu Pandang yang berada di bukit Cawangan. Di Gardu Pandang atau bukit cawangan kita bisa menjumpai gardu, sarang burung, gardu berbentuk love ( hati ), gardu berbentuk bunga matahari, gardu yang berbentuk lingkaran yang dibuat dari bambu, dan replika menara Evel. Di sana kita tidak hanya menjumpai itu saja tapi juga difasilitasi tempat untuk istirahat sekedar ngopi – ngopi atau berbincang – bincang. Juga terdapat fasilitas untuk keperluan MCK. Begitulah indahnya wisatareligi makam sunan Kaliyetno yang letaknya tidak jauh dari makam Sunan Muria.

 

Keindahan Bukit Cawangan

Tempat yang bisa dinikmati selanjutnya adalah Batu Payung yang terletak di atas bukit. Di sini kita bisa menyaksikan hutan, perkebunan, perumahan penduduk dan keindahan pegunungan dari atas bukit di sekitar Batu Payung. Kekurangan wisata kaliyetno adalah tempat-tempat istirahat di bukit cawangan yang sudah muali rusak. MCK juga belum ada atapnya. Namun kekurangan-kekurangan itu tertutupi dengan panorama pemandangan alam yang menakjubkan. Betapa nikmatnya melakukan perjalanan wisata religi makam para wali. Di Kabupaten Kudus masyarakat dapat menikmati perjalanan wisata religi seperti makam Sunan Kudus, makam Sunan Muria, makam Sunan Kaliyetno, dan masih banyak lainnya. 


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url