Keunggulan Kurikulum Merdeka; Tantangan Bagi Sekolah, Guru, dan Peserta Didik
Pemerintahan Jokowi melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berusaha melakukan revitalisasi pendidikan dengan tujuan pendidikan nasional benar-benar mampu mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanat UUD 1945.
Revitalisasi tersebut sudah dimulai tahun 2020 dengan mengeluarkan terobosan program Merdeka Belajar. Banyak kebijakan yang dituangkan melalui merdeka belajar episode 1 – 20. Salah satu episode (episode 15) adalah kebijakan tentang kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar. Apa saja keunggulan kurikulum merdeka era Jokowi?
Dalam merdeka belajar episode 15 yang dilansir situs kemdikbud.go.id kurikulum merdeka memberikan kebebasan memilih kepada sekolah untuk menentukan kurikulum. Ada tiga opsi yang diberikan, pertama, menggunakan kurikulum 2013 secara penuh. Kedua, sekolah bisa memilih kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan) untuk dijalankan di sekolahnya.
Dan yang ketiga, sekolah boleh memilih untuk memakai kurikulum merdeka. Keunggulan
kurikulum merdeka Nadiem makariem terletak pada penerapan otonomi sekolah dalam
menentukan model kurikulum yang diterapkan di setiap sekolah.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Secara tersurat Kemendikbud menyampaikan 3 keunggulan
kurikulum merdeka.
1.
Kurikulum merdeka fokus pada
materi yang esensial dan pengembangan peserta didik pada fasenya. Belajar jadi
lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan.
2.
Kurikulum merdeka memberikan
kemerdekaan lebih kepada peserta didik, guru, dan sekolah dalam memilih
pembelajaran yang sesuai.
3.
Keunggulan kurikulum merdeka
adalah terciptanya pembelajaran yang lebih relevan dan interaktif.
Platform Merdeka Mengajar
Kemendikbud juga telah menyampaikan tiga jenis kegiatan yang
dapat dilakukan guru dengan platform merdeka mengajar, yaitu mengajar, belajar,
dan berkarya.
a.
Mengajar
Platform merdeka mengajar
menyediakan referensi kepada guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai
dengan kurikulum merdeka
b.
Belajar
Platform merdeka mengajar
memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan
mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun.
c.
Berkarya
Platform merdeka mengajar
mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagai praktik. Pada
fitur Bukti Karya Siswa, guru dapat membagikan portofolio hasil karyanya agar dapat
saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi.
Tantangan Bagi Sekolah, Guru, dan Peserta Didik
Sebuah terobosan bagus telah dilakukan pemerintahan Joko
Widodo melalui menteri Nadiem Makariem. Selama ini ada guyonan ganti menteri
ganti kurikulum. Dalam pergantian kurikulum tersebut selalu pihak sekolah utama
guru yang menjadi korban. Guru dipaksa menyusuiakan kurikulum yang dibuat dari
pemerintah, pihak sekolah apalagi guru tidak diberi ruang lebih kreatif
mendesain konsep pembelajaran yang sesuai dengan sekolah dan karater daerah
masing-masing.
Sekolah dan guru dipaksa menjalankan kurikulum yang
diintruksikan dari atas. Akibatnya pembelajaran terkesan asal jalan saja. Dan yang
jadi korban selanjutnya peserta didik. Semoga keunggulan kurikulum merdeka yang
disampaikan pemerintah seperti ditulis di web resmi kemendikbud benar-benar dapat
dijalankan. Kita akan menunggu komitmen pemerintah dalam menjalankan merdeka
belajar. Dari konsep dan teori sudah bagus. Tinggal bagaimana pelaksanaan di
lapangan mulai dari pusat sampai daerah bahkan sampai masing-masing sekolah.
Keunggulan kurikulum merdeka Nadiem Makariem hanya akan
menjadi teori saja kalau tidak didukung oleh stake holder pendidikan mulia dari
atas sampai pada level paling bawah. Ini butuh kesiapan semuanya. Revolusi mental
yang pernah menjadi ikon Joko Widodo pada awal pencalonannya saatnya dikuatkan
kembali. Kurikulum merdeka membutuhkan mental merdeka, mental kreatif, mental
berani, mental bertanggungjawab, mental disiplin, mental pantang menyerah, mental
selalu belajar, mental nasionalisme dan patriotisme.
Bagi Sekolah
Kurikulum merdeka akan menjadi tantang tersendiri bagi
sekolah. Bagaimana kesiapan SDM para pegelola sekolah dalam membuat managemen
yang baik untuk melaksanakan kebijakan kurikulum merdeka. Kebiasaan menerima konsep
bahkan juknis matang dari atas harus mulai digeser. Sekolah harus mulai
menyiapkan diri untuk kerja ekstra menyusun kurikulum yag memang sesuai dengan
sekolahnya, sesuai dengan karakter daerah, dan sesuai kondisi social ekonomi
budaya masyarakatnya. Dengan begitu akan tercipta pembelajaran yang lebih
relevan dan menyenangkan.
Sekolah juga dituntut untuk terbuka terhadap masyarakat. Dalam
menyusun kurikulum merdeka sekolah sudah saatnya melibatkan tokoh masyarakat dan
tokoh agama setempat. Bahkan sekolah bisa berkolaborasi dengan dunia kerja. Karena
dalam merdeka belajar memberikan ruang kepada sekolah untuk menyediakan guru
dari para praktisi termasuk praktisi dunia kerja dan dunia professional di
bidangnya. Inilah salah satu keunggulan kurikulum merdeka bos Gojek tersebut.
Bagi Guru
Mau tidak mau guru di era merdeka belajar dituntut untuk
lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran. Dalam konsep kurikulum merdeka,
guru diberi kebebasan mengembangkan RPP dengan model pembelajaran yang lebih
variatif. Keunggulan kurikulum merdeka terletak pada kreatifitas guru dalam
mendidik anak-anak di kelas maupun di luar kelas. Banyak model pembelajaran bisa
terus diupdate oleh guru. Hasil karya guru dapat ditampilkan dalam fitur karya
siswa sehinggg dapat memotifasi peserta didik untuk semangat berkarya. Guru tidak
boleh malu berkolaborasi dengan para murid dalam pembelajaran.
Bagi Siswa
Kurikulum merdeka akan terasa menyenangkan bagi para murid. Mereka
tidak lagi jenuh dengan banyaknya mata pelajaran yang mestinya tidak sesuai
dengan yang mereka butuhkan. Dalam merdeka belajar murid dapat memilih mata
pelajaran yang mereka suka. Para murid tidak harus terpaku pada satu jurusan
MIPA, IPS, Bahasa dan seterusnya. Mereka bisa meloncat loncat dari satu bidang
ke bidang lainnya. Mana yang lebih mereka butuhkan, peserta didik dapat
memilihnya.
Kurikulum mereka akan menjadi tantangan tersendiri bagi
mereka. Peserta didik diajak untuk mulai menentukan gambaran masa depan mereka.
Dan masa depan yang mereka pilih itu membutuhkan bekal yang sesuai. Mereka tidak
boleh salah memilih mata pelajaran pilihan. Peserta didik diajak untuk mandiri,
kreatif, dan bertanggungjawab.