Pesan-pesan Penting KH Ulil Albab Arwani Kepada Pengurus Lajnah Muroqobah Yanbu'a (LMY)
Kudus, Cuannaga.com - KH Ulil Albab Arwani membaiat Pengurus Lajnah Muroqobah Yanbu'a (LMY) Kecamatan Dawe masa Khidmah 2022-2027.
Acara pembaiatan dan pelantikan pengurus LMY Dawe tersebut dilaksanakan di RTQ Darun Naja Pelang Margorejo pada Jum'at siang (39/9/2022).
KH Ulil Albab Arwani memberikan wejangan kepada pengurus LMY Kecamatan Dawe
KH Ulil Albab Arwani menyampaikan bahwa menjadi pengurus termasuk orang yang dipilih dan dimuliakan. Maka harus bertanggung jawab.
Putra kedua KH Ahmad Arwani Amin kemudian menjelaskan Hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh imam At-Turmudzi tentang keutamaan orang yang sibuk dengan Al Qur'an.
Barang siapa yang sibuk dengan Al Qur'an sehingga tidak sempat dzikir yang banyak kepa Allah dan tidak sempat meminta kepada saya maka akan saya berikan sesuatu yang lebih baik daripada yang saya berikan kepada orang orang yang dzikir dan meminta kepada saya.
"Ini menjadi keutamaan karena orang tadi sibuk mempethatikan Al Qur'an. Sibuk ini yang utama adalah membaca Al Qur'an. Selalu membaca Al Qur'an. Sehingga tidak sempat dzikir atau berdoa kepada Allah," tutur Gus Bab.
Menurut Gus Bab termasuk sibuk dengan Al Qur'an adat orang yang mengajarkan Al Qur'an. Dan juga para pengurus yang sibuk mengurusi agar para guru bisa mengajarkan Al Qur'an dan santri bisa belajar membaca Al Qur'an.
"Seperti pengurus Yanbu'a atau LMY. Pengurus berpikir bagaimana TPQ berjalan dengan baik. Bagaimana gurunya supaya rajin mengajar. Supaya hasilnya santri itu baik," jelas Gus Bab.
Mereka semua yang sibuk dengan Al Qur'an dijanjikan oleh Allah diberi yang lebih baik. "Maka saya ucapkan selamat kepada para pengurus dan bisa menjadi pengurus yang mengerjakan kewajiban sebagai pengurus," kata Gus Bab.
Makna Jihad dan Ikhlas
Pengurus LMY serta para pengajar adalah bagian dari berjuang atau jihad. Dan sebagai orang Islam kata Gus Bab harus ada jiwa berjuang.
Dalam Al Qur'an disebutkan. Berjihadlah kami dengan hartamu dan dengan dirimu untuk memperjuangkan agama Allah.
"Berjuang dan berjihad. Kalau dulu berjihad itu yang utama dengan perang melawan orang kafir. Tapi sekarang sudah enak tidak perang melawan orang kafir. Tidak ada orang kafir yang menyerang kita," terang Gus Bab.
Dan yang paling berat ini adalah perang melawan hawa nafsu. Maka dulu ketika kembali dari perang badar perang yang sangat besar banyak orang mukmin yang menjadi korban.
Nabi berkata kepada para sahabat, kita kembali dari perang yang kecil menuju perang yang lebih besar. Para sahabat Bertanya apa jihad yang lebih besar itu ya Rasulullah. Jihad Akbar adalah jihad melawan nafsu.
"Maka kita harus berjihad melawan nafsu kita sendiri. Nafsu yang mengajak kita hal yang tidak baik. Mengajak senang tapi tidak baik. Lha ini harus kita tolak kita serang dengan mengerjakan sesuatu yang baik yang menguntungkan agama kita," tegas Gus Bab.
Beliau berpesan kepada pengurus LMY Kecamatan Dawe agar menanamkan dalam jiwa dengan niat jihad dan dengan niat ikhlas.
"Maka kalau diniati jihad maka jihad dengan hartamu. Artinya jadi pengurus jangan mengharapkan keuntungan. Jangan mengharapkan materi," pesan Gus Bab.
"Bahkan kita harus mengeluarkan harta kita. Itu kalau kita niatnya jihad. Paling tidak mengeluarkan bensin untuk mendatangi tempat-tempat yang perlu kita datangi.
Tidak mengharapkan ganti bensinnya. Itulah jihad harus mengeluarkan harta. Dan itu yang disebut pertama kali," Gus Bab menjelaskan.
Maka orang Islam menurut KH Ulil Albab Arwani mestinya harus kaya. Kalau orang Islam bersatu dengan niat jihad maka orang Islam bisa kaya. Tapi karena kepedulian jihadnya ini kurang kuat sehingga orang Islam ini banyak yang kurang kaya.
Sementara ikhlas artinya mengerjakan hanya karena Allah. Tidak karena siapa-siapa tidak karena apa-apa. Itulah yang dimaksud ikhlas.
Mau mengurusi karena itu memang kewajibannya. Bukan mau mengurusi karena ada ketuanya. Karena ada pengawasan. Ini namanya tidak ikhlas.
Mau mengurusi karena ada imbalannya. Tidak mau mengurusi karena tidak ada imbalannya.
"Termasuk juga para guru. Bahkan semua amal itu harus disertai dengan ikhlas. Beramal itu niatnya supaya diterima Allah," jelas Gus Bab.
Kita sholat, mengajar, mengurusi ini semuanya berniat untuk diterima. Kalau diterima itu pahalanya sangat besar.
"Jadi jangan sampai tidak ikhlas. Kalau tidak ikhlas itu tiwas kangelan. Sudah mengeluarkan biaya mengeluarkan tenaga tapi tidak diterima," pesan Gus Bab.
Adik kandung KH Ulin Nuha Arwani ini mengatakan bahwa ikhlas itu memang berat. Kerjaan hati itu memang berat.
"Dan itu banyak pengaruhnya. Pengaruh teman, pengaruh keluarga, pengaruh situasi ini sering terjadi. Yang asalnya ikhlas yang asalnya sudah baik tapi karena terpengaruh oleh lingkungan menjadi tidak ikhlas," tutur Gus Bab.
Perjuangkan Aqidah Aswaja
KH Ulil Albab Arwani meminta kepada para pengurus LMY dan para guru agar memperjuangkan aqidah ahlussunah wal jama'ah.
Dalam pengajaran di RTQ para guru harus mengajarkan wejangan atau cerita-cerita yang meneguhkan akidah anak-anak.
"Supaya mereka yakin kepada aqidah ahlussunah wal jama'ah," kata Gus Bab.
Mengajari Anak 3 Perkara
KH Ulil Albab Arwani juga menyampaikan pesan agar orang tua mendidik anak-anak tiga perkara.
Pertama, didiklah untuk cinta kepada Nabi. Kita harus menerangkan sifat-sifat Nabi, perjuangan nabi dan banyak membaca sholawat.
Kedua, mendidik anak-anak untuk mencintai ahli bait Nabi. Keluarga Nabi.
"Dan ahli bait dari para pengikut nabi yaitu para ulama para auliya. Ini termasuk ahli bait Nabi," kata Gus Bab.
Ketiga, mengajarkan membaca Al Qur'an kepada anak-anak.
"Jadi kita harus mendidik anak-anak tiga hal ini. Supaya mereka menjadi anak-anak yang benar akidah ahlussunah wal jama'ah nanti kita masuk surga bersama-sama semua," kata Gus Bab.
Jihad Ekonomi
KH Ulil Albab menutup tausiyahnya dengan mengajak para muslimin untuk berjihad melalui ekonomi.
Menurut beliau ekonomi Islam harus kita bangun. Caranya diantaranya adalah dengan cinta terhadap produk orang Islam.
"Produk orang Islam ini banyak barokahnya. Membuatnya bismillah. Dan nanti hasilnya untuk perjuangan. Untuk membangun masjid, madrasah, dan Diniyyah," jelas Gus Bab.
Terkadang kita meminta bantuan untuk kegiatan keislaman ke orang Islam tapi membeli roti ke orang non Islam. Lha inilah yang tidak pas.
"Yang kita makan ini agar dari orang Islam. Biar barokah," pungkas KH Ulil Albab Arwani.