Hati-hati, Rajin Makan Buah dan Sayur Bisa Terkena Penyakit Kanker. Kok Bisa?

Cuannaga.com - Rajin memakan buah-buahan dan sayuran bisa terkena penyakit berbahaya. Lho kok bisa? Bagaimana ceritanya?

Selama ini banyak orang menganggap bahwa menkonsumsi buah dan sayur itu sangat bagus. Para dokter dan ahli kesehatan selalu menyarankan itu. 


Buah-buahan dan sayuran banyak mengandung vitamin dan gizi. Dengan memakan buah dan sayur membuat tubuh kita sehat dan imun tubuh kuat. 

Tapi ada cerita lain yang disampaikan dokter Ema Surya Pertiwi dalam akun YouTube nya. 

Menurut dokter Ema banyak pasien yang bercerita kalau mereka sudah makan sayur dan buah setiap hari di rumah. Tapi kok masih juga terkena kanker? i

Banyak yang belum tahu bahwa sayur dan buah itu selain mengandung banyak vitamin dan gizi ternyata juga menyimpan bahaya tersendiri. 

Apa saja?

1. Residu Pestisida

Yang pertama adalah residu pestisida. Menurutnya sayur dan buah-buahan zaman kuno itu berbeda dengan zaman sekarang. 

Zaman dulu sayuran ditanam secara alami dan disemai juga alami. Berbeda dengan dahulu, para petani memberikan pestisida agar terbebas dari hama, fungi maupun gulma.

Pestisida yang disemprotkan pada sayur dan buah ini tidak langsung hilang saat dipetik atau di panen. Namun pestisida tersebut akan masuk ke dalam daging buah dan daun sayur.

Penelitian yang dilakukan sebuah lembaga di Eropa menyimpulkan bahwa 3 dari apel itu memiliki residu pestisida yang beracun. 

Beberapa diantaranya telah dikaitkan dengan penyakit termasuk kanker penyakit, jantung bahkan cacat lahir saat hamil. 

Selain itu residu pada buah anggur, buah ceri dan buah strawberry itu meningkat dua kali lipat dari 22% menjadi 50%. 

Selamatayuran juga ternyata mengandung residu yang tinggi. Seperti seledri, kangkung dan bayam adalah produk yang paling terkontaminasi dari pestisida.

Skore residu pestisida yang paling tinggi terdapat pada buah apel, anggur, kacang hijau, sayuran hijau, kentang, bayam, strawberry, tomat dan labu. 

Residu pestisida dalam jumlah minimal itu tidak begitu berdampak pada tubuh. Namun dalam jumlah yang tinggi itu bisa menyebabkan masalah kesehatan serius pada tubuh. 

Contohnya seperti penyakit parkinson, kanker pada wanita yang terkait dengan hormonal. Seperti kanker payudara, kanker thyroid dan kanker ovarium. 

Sementara pada laki-laki paling tinggi bisa menyebabkan penyakit kanker prostat, kanker paru-paru dan kanker hati.

Selain itu paparan pestisida yang tinggi pada anak-anak itu dikaitkan dengan penyakit ADHD atau attention deficit hyperactivity Disorder, serta perkembangan neurologis dan perilaku negatif pada anak.

Selain itu pada wanita hamil yang terpapar pada pestisida yang tinggi itu bisa mempengaruhi perkembangan janin dan otak bayi sehingga bisa meningkatkan resiko bayi terlahir dengan IQ rendah maupun mengalami autis. 



2. Residu Logam Berat

Sayuran yang ditanam di daerah tercemar logam berbahaya atau sumber polusi logam berat itu dapat mengumpulkan logam dalam jumlah yang lebih besar daripada sayuran lainnya. 

Ini diambil melalui akar tanaman dari tanah yang tercemar dari limbah lingkungan. 

Normalnya sayur memang mengandung logam, tembaga, besi, mangan, nikel dan seng. 

Namun dalam jumlah yang berlebihan maka tentu bisa meningkatkan bahaya kesehatan pada tubuh.

Beberapa sayur juga ditemukan logam berbahaya.  Seperti aluminium, arsenik, cadmium, timbal dan merkuri. 

Menkonsumsi sayuran yang mengandung logam berat pada tubuh itu dikaitkan dengan masalah kesehatan manusia. 

Seperti penyakit kanker, gangguan ginjal, sel darah, gangguan hati serta jaringan saraf pada tubuh. 

Mengapa? Karena ketika kita mengkonsumsi sayuran nutrisi itu akan diserap oleh saluran pencernaan dan akan dialirkan ke sel darah merah. 

Sel darah itu akan mengalir ke seluruh tubuh dari paru-paru, ginjal bahkan sampai ke hati kalian. 



3. Residu Pengawet

Zaman dahulu sayuran dan buah-buahan itu hanya muncul di saat musimnya saja. Saat ini setiap saat ada buah dan sayuran yang ada di supermarket ataupun di pasar dan toko buah walaupun tidak di musimnya. 

Umumnya bauah-buahan dan sayuran itu akan mengalami proses pembusukan dalam waktu 2 sampai 3 hari setelah dipanen. 

Namun untuk memenuhi tuntutan pasar maka diberikan pengawet agar selalu terlihat segar dan tersedia di musim apapun. 

Pengawetan pada buah-buahan segar itu dimulai dari proses pemanenan, pengemasan bahan sampai pengepakan di perjalanan ada pengawet yang disemprot ke area buah-buahan atau ditambahkan lilin sebagai pelapisan pelindung buah.

Padahal sebenarnya buah itu memiliki lapisan lilin alami untuk menjaga kesegaran nya. 

Cuma biasanya dalam proses pemanenan, pembersihan maupun pengepakan bush lilin alami ini terkikis dan menghilang sehingga membuat buah lebih cepat busuk.

Produsen buah akhirnya menambahkan lilin sebagai lapisan pelindung buah untuk mencegah pembusukan dan kerusakan buah.

Selain itu lilin juga buah menjadi lebih cantik dan lebih mengkilap lagi di pasaran atau disebut proses waxing. 

Waxing ini dapat menutup retakan kecil dan penyok di kulit sebagai penghalang terhadap masuknya patogen jamur bakteri maupun pembusukan pada buah segar.

Lilin alami pada buah aman pada tubuh. Namun jika lilin tersebut dicampur dengan zat aditif seperti glycerol maupun pengawet seperti morpholin jika dikonsumsi terus menerus dan menumpuk itu bisa menimbulkan bahaya kesehatan.

Menelan morpholin melalui konsumsi harian buah yang berlapis lilin secara terus menerus menurut dokter Ema dapat merusak fungsi hati dan ginjal secara perlahan-lahan. 

4. Residu Pematangan Kimia

Buah banyak sekali sumber vitamin dan mineral yang baik. Namun nutrisi pada buah itu tergantung dari bagaimana buah tersebut matang. 

Yang paling bagus itu matang alami. Namun sayangnya untuk memenuhi kebutuhan pasar dan menyesuaikan waktu panen banyak buah yang diberikan zat pematang kimia. 

Secara alami buah dalam proses pematangannya buah menghasilkan gas ethylen. 

Proses pematangan ini kemudian ditiru menggunakan bahan kimia. Zat yang paling sering digunakan untuk mematangkan buah adalah ethephone dan kaldium karbida. 

Zat kimia inibdapat masuk ke dalam buah dan mmerangsang untuk mematangkan buah.

Namun ternyata pematangan buah secara kimia ini memecah komposisi organik dan vitamin serta merusak zat gizi mikro alami dalam buah.

Pematangan ini ternyata hanya merubah warna kulit buah. Sementara buah akan tetap mentah di dalamnya. 

Penggunaan Pematangan yang berlebihan itu bisa menimbulkan gejala keracunan dan sakit pada tubuh seperti muntah, diare, terbakar di area dada maupun perut, sakit tenggorokan, batuk, mengi, bahkan nyeri yang teramat sangat di area pencernaan kita. 

Bahkan menurut penelitian konsumsi kalsium karbida, terus-menerus mempengaruhi sistem saraf kita dengan gejala seperti sakit kepala pusing, kantuk yang tinggi bahkan gampang lupa nih teman-teman. 

Zat pematang kimia ini sering ditmukan pada buah-buahan seperti pisang, mangga apel, melon, semangka, pepaya bahkan di sayur-sayuran seperti cabe tomat. 

Itu semua dilakukan untuk meningkatkan kecerahan warna pada buah dan sayuran hingga lebih menarik lagi. 

Ternyata banyak sekali bahaya tersembunyi dari sayuran dan buah-buahan yang kita konsumsi. 

Bagaimana Cara Memilih Buah dan Sayuran Yang Aman Dikonsumsi

A. Pilih Buah dan Sayur Lokal

Pilihlah buah dan sayur lokal yang musiman. Buah dan sayuran yang tersedia di luar musim bisa saja menggunakan pengawet untuk memperpanjang masa penyimpanan. 

B. Beli Buah Dari Petani atau Pasar Lokal

Cobalah beli buah-buahan dari petani maupun pasar lokal agar terhindar dari zat pengawet.

C. Jangan Terpengaruh oleh Warna Warni Buah yang Cerah dan Mengkilap.

 Jangan terpengaruh oleh warna-warna buah yang cerah dan mengkilap. 

D. Pilihlah Buah yang Punya Warna Merah dan Coklat yang Merata. 

E. Ciumlah Aroma Buah

Jika ada buah dengan warna matang namun aromanya kurang segar itu bisa saja disemprot dengan zat pematang kimia. 

F. Cuci dan Rendam Buah Berlapis Lilin dengan Air Hangat

Cuci dan rendam buah berlapis lilin dalam air hangat untuk waktu yang lama atau jika khawatir dengan lilin tersebut maka buah bisa dikupas terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

G. Cuci Buah dan Sayur dengan Air Mengalir

Cuci buah dan sayur dengan air mengalir atau  rendah buah dan sayur dengan baking soda. Ini membantu mengeluarkan racun pestisida yang tepat di area daging maupun daun dari sayur dan buah. 

Dengan baking soda ini bisa mengurangi residu pestisida hingga 90% sehingga sayur dan buah terbebas dari pestisida. 

Demikian penjelasan dokter Ema Surya Pertiwi tentang berhati mengkonsumsi buah dan sayur. Untuk lebih jelasnya kamu bisa menonton langsung di channel YouTube Emasuperr. 


Sumber : YouTube Emasuperr https://youtu.be/yaTmpPB8CsM



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url