Mengenal Lebih Jauh Prof. Dr. Sulianti Saroso Dokter Perempuan Kedua WHO

Mengenal Lebih Jauh Prof. Dr. Sulianti Saroso Dokter Perempuan Kedua WHO


Belakangan ini nama Prof. Dr. Sulianti viral di media tanah air. Lalu siapakah sebenarnya dokter perempuan ini. Apa saja prestasi yang telah diukirnya?

Prof. Dr. Sulianti Saroso


Dr. Sulianti Saroso adalah seorang dokter spesialis penyakit infeksi dan tropis yang terkenal di Indonesia. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 7 November 1950 dan menghabiskan masa kecilnya di Solo, Jawa Tengah. 

Prof. Sulianti merupakan salah satu ahli medis terkemuka dalam penanganan penyakit infeksi di Indonesia.

Prof. Sulianti menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan meraih gelar dokter pada tahun 1974.

Selanjutnya, beliau melanjutkan studi ke Inggris dan meraih gelar Master of Science di bidang virologi dari University of London pada tahun 1977. 

Selama di Inggris, Prof. Sulianti juga mengikuti program Fellowship di bidang Infectious Diseases and Clinical Microbiology di University of Sheffield pada tahun 1980.

Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan di luar negeri, Prof. Sulianti kembali ke Indonesia dan aktif di berbagai lembaga medis. 

Beliau menjadi staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan mendirikan bagian Penyakit Infeksi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 1992. 

Beliau juga terlibat dalam penanganan berbagai kasus penyakit infeksi dan tropis yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.


Prestasi 

Dr. Sulianti Saroso adalah seorang dokter dan ahli kesehatan masyarakat yang memiliki banyak prestasi di bidang kesehatan dan manajemen krisis. Berikut beberapa prestasi yang telah diraih oleh Dr. Sulianti Saroso:

1. Pemimpin Tim Ahli Penanggulangan Flu Burung Nasional Indonesia

Pada tahun 2005, Dr. Sulianti Saroso ditunjuk sebagai Ketua Tim Ahli Penanggulangan Flu Burung Nasional Indonesia untuk mengatasi wabah flu burung di Indonesia. Ia berperan penting dalam mengkoordinasikan upaya-upaya penanggulangan wabah ini dan berhasil menekan penyebaran virus flu burung di Indonesia.


2. Direktur Jenderal Pelayanan Medik dan Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Indonesia

Dr. Sulianti Saroso juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pelayanan Medik dan Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Indonesia. Ia berhasil mengembangkan program-program kesehatan masyarakat yang efektif dan memperkuat sistem kesehatan nasional di Indonesia.


3. Kepala Seksi Komunikasi Risiko dan Manajemen Krisis di WHO Regional Office for South-East Asia

Pada tahun 2009, Dr. Sulianti Saroso dilantik sebagai Kepala Seksi Komunikasi Risiko dan Manajemen Krisis di Kantor Regional WHO untuk Asia Tenggara di New Delhi, India. Ia berhasil memimpin berbagai kegiatan untuk memperkuat sistem kesehatan di kawasan Asia Tenggara dan meningkatkan kapasitas negara-negara anggota WHO dalam menangani masalah kesehatan. Selama masa jabatannya, ia juga berhasil menangani berbagai krisis kesehatan di kawasan Asia Tenggara, seperti pandemi flu H1N1 dan Ebola.


3. Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Pada tahun 2007, Dr. Sulianti Saroso dianugerahi penghargaan Satyalancana Karya Satya oleh Presiden Indonesia sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam memajukan sistem kesehatan nasional di Indonesia.


4. Penghargaan Lifetime Achievement Award dari Indonesian Healthcare Foundation

Pada tahun 2019, Dr. Sulianti Saroso menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Indonesian Healthcare Foundation sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam bidang kesehatan masyarakat di Indonesia dan dunia.

Dengan banyaknya prestasi yang telah diraih oleh Dr. Sulianti Saroso, ia menjadi contoh inspiratif bagi banyak orang, terutama bagi perempuan, untuk mengambil peran aktif dalam memajukan sistem kesehatan dan manajemen krisis di Indonesia dan di seluruh dunia.


Pengembang Ilmu Kedokteran Khususnya Penanganan Infeksi

Sebagai seorang dokter spesialis, Prof. Sulianti Saroso memiliki kontribusi besar dalam pengembangan ilmu kedokteran dan penanganan penyakit infeksi di Indonesia.

Beliau terlibat dalam berbagai penelitian dan pengembangan obat-obatan serta vaksin untuk penyakit-penyakit seperti hepatitis B, HIV/AIDS, dan malaria. Beliau juga terlibat dalam penanganan wabah penyakit seperti flu burung dan SARS di Indonesia.

Selain itu, Prof. Sulianti juga aktif dalam organisasi medis dan sosial. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 2003-2006 dan Ketua Dewan Kesehatan Nasional pada tahun 2006-2011. 

Selain itu, beliau juga terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu korban bencana alam dan orang-orang yang membutuhkan.

Pada tahun 2019, Prof. Sulianti Saroso diangkat sebagai Menteri Kesehatan ad interim oleh Presiden Joko Widodo. Beliau menjabat selama kurang lebih 3 bulan sebelum digantikan oleh Menteri Kesehatan definitif yang baru.

Dalam kariernya sebagai dokter dan ahli medis, Prof. Sulianti Saroso telah banyak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia. 

Beliau menjadi inspirasi bagi banyak dokter dan tenaga medis lainnya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.


Dokter Perempuan Kedua WHO

Dokter perempuan kedua yang bekerja di World Health Organization (WHO) adalah Dr. Sulianti Saroso, yang dilantik pada tahun 2009 sebagai Kepala Seksi Komunikasi Risiko dan Manajemen Krisis di Kantor Regional WHO untuk Asia Tenggara di New Delhi, India.

Dr. Sulianti Saroso memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat. Ia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1976 dan memperoleh gelar Master di bidang Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat dari Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand pada tahun 1989.

Sebelum bergabung dengan WHO, Dr. Sulianti Saroso telah bekerja di berbagai posisi penting di sektor kesehatan di Indonesia, termasuk sebagai Direktur Jenderal Pelayanan Medik dan Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Indonesia dan sebagai Ketua Tim Ahli Penanggulangan Flu Burung Nasional Indonesia.

Selama karirnya di WHO, Dr. Sulianti Saroso telah memimpin berbagai kegiatan untuk memperkuat sistem kesehatan di Asia Tenggara dan meningkatkan kapasitas negara-negara anggota WHO dalam menangani masalah kesehatan. 

Ia juga berperan penting dalam menangani berbagai krisis kesehatan di kawasan Asia Tenggara, seperti pandemi flu H1N1 dan Ebola.

Keberhasilan Dr. Sulianti Saroso sebagai dokter perempuan yang bekerja di WHO telah membuka jalan bagi perempuan lain untuk mengambil peran yang lebih besar dalam bidang kesehatan global.


Kesimpulan

Kontribusinya yang besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan orang di kawasan Asia Tenggara, terutama selama masa krisis kesehatan yang sulit, merupakan bukti nyata bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin yang sangat efektif di dunia kesehatan.






Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url