Sejarah Kota Kudus: Dari Sunan Kudus hingga Jadi Kota Bersejarah
Sejarah Kota Kudus: Dari Sunan Kudus hingga Jadi Kota Bersejarah
Kamu pernah dengar tentang Kota Kudus? Kota kecil di Jawa Tengah ini sering disebut sebagai "Kota Santri" atau "Kota Kretek."
Tapi di balik julukannya itu, Kudus punya sejarah panjang yang super menarik, lho! Yuk, kita ulik bareng gimana Kudus bisa jadi seperti sekarang.
Asal Nama “Kudus”
Nama Kudus ternyata punya cerita religi yang kental. Dulu, daerah ini dikenal dengan nama Tajug, sampai akhirnya Sunan Kudus datang.
Sunan Kudus (Syekh Ja'far Shadiq) adalah salah satu Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Jawa.
Beliau punya pengaruh besar di sini, bahkan nama “Kudus” diambil dari kata Al-Quds, yang berarti "suci" dalam bahasa Arab. Al-Quds sendiri adalah nama lain dari Yerusalem, kota suci tiga agama.
Peran Sunan Kudus
Sunan Kudus nggak cuma dikenal sebagai penyebar Islam, tapi juga sosok cerdas yang bijaksana.
Beliau menggunakan pendekatan budaya untuk memperkenalkan Islam. Contohnya, saat masyarakat di Kudus masih banyak yang beragama Hindu dan Budha, Sunan Kudus tidak langsung memaksakan ajarannya.
Sebagai tanda toleransi, beliau bahkan melarang umat Islam menyembelih sapi, karena sapi dianggap hewan suci bagi umat Hindu. Sampai sekarang, tradisi ini masih dijaga di Kudus.
Masjid Menara Kudus
Salah satu bukti kejayaan sejarah Kudus adalah Masjid Menara Kudus. Masjid ini dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi, dan jadi ikon utama kota ini.
Uniknya, menara masjid ini bercorak arsitektur Hindu-Budha, mirip banget sama candi.
Gimana nggak, Sunan Kudus sengaja menggabungkan elemen budaya lokal biar masyarakat setempat merasa lebih dekat dengan Islam.
Kudus dan Perkembangan Industri
Setelah era Walisongo, Kudus berkembang pesat, terutama di bidang industri. Kota ini terkenal banget sebagai pusat industri rokok kretek.
Sejak akhir abad ke-19, banyak pabrik rokok bermunculan di sini. Bahkan, merek-merek besar seperti Djarum berasal dari Kudus.
Industri ini nggak cuma menghidupkan ekonomi lokal, tapi juga membuat Kudus terkenal hingga ke mancanegara.
Kota Kecil dengan Warisan Besar
Meskipun Kudus termasuk kota kecil, warisan sejarah dan budayanya nggak main-main.
Tradisi seperti Dhandangan (festival menyambut Ramadan) dan Buka Luwur (peringatan wafatnya Sunan Kudus) masih dilestarikan hingga kini.
Plus, makanan khas seperti soto Kudus dan lentog Tanjung jadi bukti bahwa kota ini kaya banget sama budaya lokal.
Kesimpulan
Jadi, Kudus itu bukan cuma soal rokok kretek atau masjidnya yang unik. Kota ini adalah bukti nyata bagaimana sejarah, budaya, dan agama bisa berjalan berdampingan dengan harmoni.
Nggak heran kalau Kudus jadi salah satu kota bersejarah yang harus kamu kunjungi! Kalau main ke sini, jangan lupa eksplor tempat-tempat bersejarahnya dan cobain kuliner lokalnya ya.
Gimana, makin penasaran sama Kota Kudus?