Ketua PSSI Erick Thohir: Trauma Lihat Marselino Dilanggar Brutal Pemain Myanmar

Ketua PSSI Erick Thohir: Trauma Lihat Marselino Dilanggar Brutal Pemain Myanmar

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (BolaSport.com).


Ayokudus.com

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku mengalami trauma setelah melihat pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, menjadi korban pelanggaran brutal oleh pemain Myanmar, Hein Phyo Win. 

Insiden ini terjadi pada laga pembuka Grup B Piala AFF 2024, di Thuwunna Stadium, Yangon, Senin (9/12/2024), di mana Indonesia menang 1-0.

Kronologi Kejadian

Marselino terjatuh di luar kotak penalti setelah kontak fisik dengan pemain Myanmar. 

Namun, Hein Phyo Win, yang berada di belakangnya, tiba-tiba menendang bola keras ke arah kepala Marselino. 

Tendangan itu membuat Marselino kesakitan hingga rekan-rekannya langsung menghampiri.

Situasi ini memancing amarah netizen yang menyerbu akun media sosial pemain Myanmar tersebut. 

PSSI juga berencana melayangkan protes resmi ke AFF, mengingat banyaknya pelanggaran keras dari pemain Myanmar selama pertandingan.


Erick Thohir: Sepak Bola Harus Lebih Baik

Erick Thohir menyayangkan insiden ini dan menyatakan dukungannya terhadap langkah ofisial tim untuk memprotes.

"Semua pemain pasti ingin berprestasi. Namun, kenapa harus mencederai pemain lain? Ini seharusnya tidak terjadi di turnamen besar seperti Piala AFF," ujarnya.

Erick juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas permainan dan profesionalisme. 

"Asia Tenggara adalah kawasan bersahabat. Kita harus saling menjaga dan meningkatkan level permainan agar mampu bersaing di Asia," katanya.


Trauma dari Insiden Sebelumnya

Erick mengaku insiden ini mengingatkannya pada kejadian serupa yang dialami Evan Dimas di final SEA Games 2019. 

Saat itu, Evan harus menggunakan kursi roda setelah dilanggar pemain Vietnam, Doan Van Hau. 

"Trauma ini masih membekas. Saya tidak ingin insiden seperti ini terus berulang," tegasnya.


Langkah ke Depan

Erick telah bertemu sejumlah tokoh sepak bola Asia Tenggara untuk membahas peningkatan standar turnamen AFF, termasuk kualitas wasit dan perlindungan pemain. 

"Pemain seperti Marselino (20 tahun) dan Arkhan Kaka (17 tahun) adalah aset penting bagi masa depan sepak bola Indonesia. Keamanan mereka harus dijaga," tuturnya.

Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar sepak bola Asia Tenggara terus berkembang tanpa mengorbankan keselamatan pemain.


Redaksi 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url